Kamis (02/03/2023)
Mading.co.id-Danau Sibili awalnya bernama Danau Rano, setelah masa kerajaan sigi.Pesona sangat indah namun akses jalannya masih perlu di perhatikan pemerintah Kota Palu.
KOTA Palu dikenal dengan beberapa objek wisata, mulai dari pantai teluk palu, Jembatan kuning dengan lekukangannya indah membentang di sungai palu, tugu edukasi perdamaian yang berada di atas bukit Tadulako dan masih banyak lagi.
Namun masih banyak masyarakat Sulawesi Tengah terutama warga Kota Palu sendiri, yang belum mengetahui bahwa ada satu objek wisata yang sedikit tersembunyi dari pusat Kota Palu, yaitu Danau Sibili.
Danau Sibili merupakan satu-satunya danau yang ada di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu, dan berapa di Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Taweli, Kota Palu sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Palu.
Dari pantauan wartawan koran ini selasa (14/2) lalu, Danau Sibili tersebut terlihat sangat indah dengan di kelilingi bukit – bukit di sekitarnya, juga ditaburi para pemancing yang menikmati tarikan berbagai ikan tawar dari dalam air danau tersebut, sehingga terasa lengkap indah pemandangan danau itu.
Tidak ketinggalan burung – burung yang beterbangan mengelilingi dan membuat sarang di pohon-pohon yang tidak jauh dari danau itu. berbagai jenis burung bisa kita jumpai di danau itu, seperti gerombolan burung bagau warna putih yang singgah mencari makan di danau itu setiap sore hari.
Untuk sampai pada danau yang indah itu, pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, namun pengunjung harus sedikit sabar melalui akses jalan yang tidak begitu mulus, masih berbatu-batu dan berlubang-lubang.
Meski begitu, tidak menurunkan minat para pengunjung untuk menikmati indahnya danau satu-satunya di Kota Palu itu, baik para pemancing atau sekedar penikmat pemandangannya.
“Setiap sore pasti saya sempatkan waktu kesini untuk mancing ikan mujair, walaupun jalanya seperti itu, tapi yang sekarang sudah lebih baik dibanding dulu,” Ungkap Yusri salah seorang pemuda yang sedang mancing di danau itu.
Yusri mengungkapkan, ada beberapa jenis ikan tawar yang sering dia dapatkan di sana, mulai dari ikan mas, gabus atau lele, sampai ikan mujair yang berukuran lumayan besar.
Namun sekarang, sudah jarang di jumpai atau didapatkan para pemancing itu, jenis ikan yang berukuran besar, di sebabkan sudah berkurangnya kuantitas ikan di dalam danau tersebut.
“Sudah jarang kami dapat ikan yang ukurannya besar, kebanyakan kecil-kecil saja yang kami dapat,” ungkapnya
Ada yang menarik dengan danau yang tidak begitu besar itu, karena danaunya tidak bisa kering walaupun musim kemarau melanda panjang di kota ini, meski masyarakat tidak tahu dimana asalnya mata air di danau itu.
“Tidak pernah kami dapatkan danau itu kering, walaupun musim panas, tapi kita tidak tahu juga dari mana asal air danau itu,” ujarnya heran
Gusran salah seorang Tokoh Agama yang tinggal tidak jauh dari danau itu mengungkapkan, pada masa kejayaan Raja Sigi danau tersebut bernama Danau Rano, namun setelah meninggal Raja Sigi maka diganti namanya menjadi Danau Sibili serta di serahkan pada masyarakat Pantoloan untuk mengelolahnya.
Masih Gusran, Danau Rano atau Sibili itu dulunya luas sekitar 2,5 hektar namun sekarang tinggal luasnya tinggal 1,2 hektar saja akibat kerusakan alam atau longsor, serta banyaknya tanaman-tanaman liar yang di tanam masyarakat di sekitar danau itu.
“Dahulu danau itu lumayan luas, tapi sekarang sudah tinggal seperti itu,” Ujarnya prihatin Selain itu, Gusran mengharapkan partisipasi pemerintah Kota Palu, untuk melestarikan objek wisata danau satu-satunya itu.
Pewarta : Dian Mentari
Editor : Asrar & Lutfi
COPYRIGHT © Mading.co.id 2023
Sumber: Radar Sulteng