Daihatsu, anak perusahaan Toyota, mengakui telah memalsukan hasil uji keselamatan mobilnya selama lebih dari 30 tahun. Akibat skandal ini, perusahaan tersebut telah menghentikan produksi mobil di Jepang.
Daihatsu dikenal sebagai produsen mobil berukuran kecil (kei car). Perusahaan tersebut telah menghentikan kegiatan produksi di keempat pabriknya di Jepang pada pekan lalu. Penghentian produksi ini akan berlangsung hingga akhir Januari 2024 dan bisa berdampak pada sekitar 9.000 karyawan.
Menurut Daihatsu, praktik pemalsuan hasil uji keselamatan tersebut dilakukan sejak tahun 1989. Perusahaan tersebut memanipulasi data hasil uji tabrak untuk membuat mobilnya terlihat lebih aman dari yang sebenarnya.
Skandal ini pertama kali terungkap pada April 2023, ketika Daihatsu mengakui memanipulasi data pada empat model yang diproduksi di Thailand dan Malaysia sejak 2022 hingga sekarang.
Pemerintah Jepang telah membuka penyelidikan terhadap skandal ini. Daihatsu sendiri telah menyatakan penyesalannya dan berjanji untuk memperbaiki sistem keselamatannya.