Partai Demokrat secara resmi mengumumkan pencabutan dukungannya terhadap bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dan keluarnya dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Keputusan ini diambil sebagai respons atas pengkhianatan Anies Baswedan dan Partai Nasdem yang mendukung Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Namun, pertanyaan yang muncul adalah nasib dari paket Anwar-Reny dalam Pilgub Sulawesi Tengah 2024. Ketua Partai Demokrat Sulawesi Tengah, Awar Hafid, sebelumnya menyatakan keinginannya untuk berpaket dengan Elite PKB Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjdio, dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah 2024.
Paket bakal calon gubernur dan wakil gubernur Anwar-Reny telah diumumkan kepada publik, dan keduanya telah menunjukkan kebersamaan dalam beberapa momen.
Menurut Anwar Hafid, keputusan koalisi nasional tidak selalu sama dengan keputusan di tingkat daerah, sesuai dengan pengalaman pemilu sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa saat ini paket Anwar-Reny hanya sebatas “Kawin Figur” dan bukan “Kawin Partai.”
Anwar Hafid juga menegaskan bahwa keputusan akhir akan tergantung pada dukungan dari partai-partai dan jumlah kursi yang dapat mereka peroleh. Ke depannya, jika partai-partai merestui dan memiliki cukup kursi, paket Anwar-Reny dapat mengambil langkah menuju “Kawin Partai.”
Keputusan ini akan menjadi sorotan dalam perjalanan menuju Pilgub Sulawesi Tengah 2024 yang semakin menarik.(*)