Kamis (19/01/2023)
Kota palu-Mading.co.id
Mading.co.id-Sejumlah pengunjung menikmati hidangan tradisonal di kawasan wisata kuliner tradisional di Desa Lero, Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (01/01/2023) malam. Pemerintah setempat menetapkan desa tersebut sebagai Desa Wisata Kuliner Tradisonal karena kuliner yang disediakan seluruhnya adalah makanan tradisional setempat yang khas dan hanya buka pada malam hari.
Penjual Rono Dange sendiri banyak dijumpai di Desa Lero khususnya pada malam hari yang bisa memanjakan lidah konsumen. Rasa khas Rono Dange sendiri yang gurih dan enak apalagi di panggang pada saat ada pembeli membuat Rono Dange menjadi kuliner populer jika berkunjung ke Desa lero.
Rono Dange ini enak sekalii, bahkan di jadikan cemilan boleh sekali, saya sering makan Rono Dange tanpa dampingan lain karna se enak itu menurutku. Pantas laku leh’ ujar putri seorang pembeli Rono Dange saat di jumpai Minggu malam (01/01/2023) saat membeli Rono Dange.
Desa Lero berjarak sekitar 39 kilometer dari Kota Palu, dengan waktu tempuh kurang lebih selama satu jam. Beberapa waktu terakhir, Rono Dange di Desa Lero viral di media sosial dan menjadi buah bibir di kalangan netizen.
Hampir di sepanjang Jalan Trans Sulawesi di desa tersebut berjejer penjual Rono Dange lengkap dengan gazebo.
Sehingga Desa Lero cocok menjadi tempat persinggahan bagi pengendara untuk beristirahat sambil menikmati aneka makanan tradisional.
Selebgram Kota Palu Lucky Tembang bahkan kerap mengabadikan pengalamannya menyantap Rono Dange di Desa Lero.
Kepala Diskdukcapil Donggala Taufik mengatakan, mayoritas penduduk di Desa Lero berprofesi sebagai nelayan.
“Ikan teri atau rono ini kan salah satu tangkapan nelayan di sini. Sehingga pemerintah membantu fasilitas berupa gazebo atau pondok untuk warga berjualan agar suasana semakin nyaman bagi pengunjung,” ucapnya.
Pewarta : Dian Mentari
Editor : Lutfi Dan Asrar
COPYRIGHT © MADING.CO.ID 2023
Sumber: Info Kota Palu